Tuesday, January 28, 2014

Review Binokuler Bushnell KW Jamban

Bismillah dulu supaya berkah. Bismillahirrohmaanirrohiim~

Postingan perdana nih bos (kek kartu sim), rencananya sih cuma mau berbagi informasi gitu lah. Niatan ini terbesit disebabkan oleh keresahan gua yang sering menemui batu sandungan dalam mencari informasi-informasi picisan di search engine langganan gua yang katanya tau segalanya bos (bayangin, salah input keyword aje dibetulin ama operatornye, anjir sotoy bet dia). Dengan kata lain yaa intinya gua mau kasih informasi-informasi picisan yang sulit ditemukan bahkan di lautan terdalam ataupun comberan terdangkal.


Nah langsung aja gua mau kasih sedikit, seuprit, atau sejumput pengetahuan, semacam resensi (kek buku dah?), oke mungkin bukan resensi, review gitu dah, atau bahasa kerennya ulasan. Ulasan kali ini tentang suatu produk optik, yaitu binokuler. Kaga tau binokuler? kalo kekeran tau? nahh itu bahasa anak bocahnya.


Gua pribadi pertama tertarik ama barang yang satu ini karena gua seorang pengamat. Gua sering bengong sendiri dan memandangi lingkungan sekitar. Pada suatu hari (jeng jeng) nemu lah informasi tentang barang yang satu ini dari kaskus. Akhirnya gua putuskan untuk membeli salah satu Binokuler merk Bushnell KW Jamban. Kenapa gua sebut KW Jamban? Karena ini barang memang kawe se kawe kawenya kawean broh! Bayangkan, (now loading...) Bushnell ori harganya diatas 500 ribu, sedangkan si jamban ini katanya hasil cuci gudang dan dibanderol seharga duit birunya Pak I Gusti Ngurah Rai. Jamban gak tuh.


ini dia penampakan bungkusnya:



Boks Binokular Bushnell 10x25
Bungkusnya tipis, cuma karton seperti minan-mainan pabrikan China. Yang didapat dari dalem boks ini adalah sehelai kain pembersih lensa (jangan dipake, pokoknya jangan), selembar kertas petunjuk/manual yang banyak typonya, softcase, dan.. apa lagi ya.. oh, iya, binokulernya. *plakk

Setelah bungkus dibongkar dengan brutal, gua dapati si binokuler jamban dalam keadaan fisik yang kurang oke, dalam artian pembuatannya kurang rapih (yaiyalah, wong murah cuk!). Kemudian langsunglah gua coba untuk ngeker dan hasilnya, burem. Wah wah, sepertinya gua kena tipu! Eits, jangan sedih jangan resah dan gelisah, ternyata fokusnya belum diatur :D. Lalu dengan sedikit pengaturan gua coba lagi dan hasilnya pun lebih baik. Kualitas citranya lumayan jernih. Gua beri nilai 70 dari 100.


Nyang ini penampakan si kekeran:



Bushnell Binocular 10x25
Berdasarkan artikel-artikel yang gua baca, hindari membeli bino yang coating lensanya warna merah. Kenapa? karena menggunakan pengawet dan pewarna tekstil? bukan, ini bukan jajanan pasar. Alasannya adalah karena coating lensa merah menghasilkan kualitas citra yang paling buruk. Bino milik gua sendiri coating lensanya warna biru.

Sekitar seminggu menggunakan barang ini lensa sebelah kiri mulai burem. Kemungkinan karena pernah gua usap pakai kain pembersih yang sebelumnya gua sebutin di atas. Menurut beberapa sumber, untuk membersihkan lensa disarankan memakai cairan alkohol. Berhubung alkohol apotik nggak ada, maka gua putuskan untuk mencelupkan kain pembersih ke segelas whisky (bukan punya ane gan) karena mengandung alkohol sebesar 42%. Alhasil.. makin burem haha :|.

Well, mungkin segini dulu ulasan ngalor ngidul tentang binokuler jamban. Saran gua adalah nabung dulu kalau mau beli binokuler, usahain jangan yang jamban. Binokuler merk Celestron banyak kok yang (sepertinya) jauh lebih berkualitas dengan harga 200 ribuan. Namun kalau budget mentok mau beli/pakai yang abal juga terserah sih, banyak juga yang bagus kok (kalo hoki :D).